Selasa, 22 Juni 2010

DAHSYATNYA SHOLAT SUBUH

"Sholat terberat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isyak dan Subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak" (HR. Ahmad)
Seperti yang mungkin kita alami, Sholat Subuh adalah sholat yang paling sulit dilakukan, padahal faedahnya sungguh banyak, minimal ada 10 keutamaan Sholat Subuh, seperti :

1. Sholat Subuh adalah faktor dilapangkannya rezeki
2. Sholat Subuh menjaga diri seorang muslim
3. Sholat Subuh sama dengan sholat malam semalam suntuk
4. Sholat Subuh adalah tolok ukur keimanan
5. Sholat Subuh adalah penyelamat dari neraka
6. Sholat Subuh adalah salah satu penyebab seseorang masuk surga
7. Sholat Subuh akan mendatangkan nikmat berupa bisa melihat wajah Allah yang mulia
8. Sholat Subuh adalah suatu syahadah (kesaksian, bukti), khususnya bagi yang konsisten memeliharanya
9. Sholat Subuh adalah kunci kemenangan
10. Sholat Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya

Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.” (HR Muslim).
Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta’arif mengatakan as-Subhu atau As Sabah adalah permulaan siang, yaitu ketika ufuk berwarna merah karena tertutup tabir matahari. Adapun shalat Subuh adalah ibadah shalat yang dilaksanakan ketika fajar shidiq dan berakhir pada saat matahari terbit.
Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali hadis yang mendorong untuk melaksanakan shalat Subuh dan menyanjung mereka yang menjaganya.
Rasulullah SAW mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sulit. Seorang Muslim bila dibiarkan begitu saja akan memilih mengistirahatkan dirinya sampai matahari terbit dan meninggalkan shalat wajib. Karena itu Rasulullah SAW mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada shalat lainnya.
Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamannya adalah Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadis, ”Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.” (HR Tirmizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Jika Rasulullah SAW yang berdoa, maka tidak akan ada hijab di antara beliau dengan Allah SWT. Karena beliau sendiri adalah orang yang secara jasadiyah paling dekat dengan Allah SWT.
Pada hadis lain Rasulullah SAW bersabda, bahwasanya orang yang shalat Subuh akan dijamin oleh Allah. ”Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.” (HR Muslim). Jika Allah SWT yang memberikan jaminan, maka mungkin akal manusia sulit untuk menjangkau dan menebak apa yang akan diberikan Allah. Kenikmatan yang diberikan oleh manusia saja terkadang membuat
Waktu Subuh adalah waktu yang paling baik untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah. Allah SWT berfirman, ”Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al-Kahfi [18]: 28).
Keutamaan shalat Subuh yang lain adalah Allah SWT kelak akan memberikan pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam at-urmuzi: ”Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah SAW, Dua rakat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.”
Begitulah keistimewaan shalat Subuh. Lalu, apa yang menghalangi kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur kita untuk melakukan shalat Subuh? Bukankah ibadah ini menjadi bagian yang begitu besar dibanding dunia seisinya?
Kata Rasulullah tentang Subuh
Pahala shalat malam satu malam penuh.
Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata; Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” Hadits riwayat Muslim.
2. Sumber cahaya di hari kiamat.
Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan “digulung”. Ibadahlah yang akan menerangi pelakunya.
3. Surga yang dijanjikan
Diriwayatkan dari Abu Musa al Asy’ari ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR Al Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat ashar.
4. Melihat Allah
Mereka yang menjaga shalat Subuh dan ashar, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah SWT. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: ”Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ”Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
5. Berada di bawah lindungan Allah SWT
Rasulullah SAW memberi janji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa pun yang mengerjakannya seharian penuh. Hadits yang diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka. (HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah).
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT)
Tentang hal ini Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki- Nya”. (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga”. (Al Maaidah: 72)
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”".(Yuusuf: 87).
3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
”Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (Al A’raaf: 99)
4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensipati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. (Maryam: 32).
5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya”. (An Nisaa: 93).
6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar”. An Nuur: 23)
7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila”. (Al Baqarah: 275)
8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya”. (Al Anfaal: 16)
9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (An Nisaa: 10)
10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu”. (Al Furqaan: 68-69)
11. Sumpah palsu.
Yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. (Ali Imraan: 77 )
12. Meminum khamar [minuman keras].
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” . (Al Maaidah: 90).
13 Meninggalkan shalat.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”. (Al Muddats-tsir: 42-43 )
14. Melanggar perjanjian dan memutuskan tali silaturahmi.
Karena tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi”. (Al Baqarah: 27 )